Bad Search
Analisis:
Sewaktu mencari kata ‘data’, hasilnya keluar begitu banyak. Salah satunya sebuah berita. Namun, hasil search pada web tersebut tidak mengeluarkan kata ‘data’ pada paragrafnya, sehingga membuat user bingung apakah kata yang diinginkan ada atau tidak pada pada web tersebut. Contoh:
PDF File for Onlie Reading
Analisis:
User hanya disediakan judul dari bahan bacaan, contohnya;” Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara Seri SDHI 2021 B Melalui Penempatan Dana Haji Pada SBSN”. Ketika user ingin membaca sebuah bahan bacaan, user dipaksa menunggu untuk memproses/mendownload sebuah file pdf terlebih dahulu. Hal ini cukup merugikan user disisi waktu/efisiensi.
Not Changing the Color of Visited Links
Analisis:
Sebuah judul berita pada web diatas yaitu “IEG II TINGKATKAN SANITASI DI 40 KABUPATEN/KOTA” merupakan text ber hyperlink, namun saat diklik text tersebut tidak dapat berubah warna dari warna awalnya yaitu biru. Ini membingungkan user karena disangka hanya sebagai judul sebuah berita saja.
Non-Scannable Text
Analisis:
Di Web tersebut diatas ditemukan fasilitas Tanya jawab. Ada seorang User ingin berkonsultasi mengenai “Stres Akibat Siklus Haid dengan seorang dokter”. Dokter tersebut menjawab dengan postingan pada webnya. Namun, postingannya berupa postingan yang tidak terartur, tidak ada pengaturan dan pembagian paragraph, padahal postingannya begitu panjang. Selain itu, tidak ada aligment dan tidak ada list, padahal ada poin-poin yang perlu dilist agar memudahkan user mengerti langkah-langkah mencegah “Stres Akibat Siklus Haid”, dan margin yang berantakan. Ini memungkinkan user malas untuk membaca jawaban dari Dokter tersebut.
Fix Font Size
Analisis:
Pada hal web tersebut diatas ada penjelasan dan rincian mengenai apa saja layanan TELKOM e-service untuk customer. Penjelasnya singkat dan mudah dipahami, namun ukuran fix font-nya yang kecil dan tipis untuk teks dan button membuatnya cukup menyulitkan untuk dibaca.
Page Titles With Low Search Engine Visibility
Analisis:
Pada web tersebut diatas title untuk homepage-nya adalah Kementerian Perindustrian. Namun, saat mengklik sebuah option ‘organisasi’ pada web tersebut user diarahakan ke tab lain dengan title yang sama yaitu Kementerian Perindustrian. Selain itu, saat mencari mengenai Kementerian Perindustrian di Google dihasilkan kategorisasi, contohnya Organisasi, Regulasi, Internet Kemenperin. Seat mengklik semua kategorinya hasilnya hanya menuju ke satu tab dengan title yang sama yaitu Kementerian Perindustrian. Hal ini membingung kan user antara homepage dengan pages lainya karena hanya meunuju hanya ke satu tab dan menyulitkan user saat ingin membedakan hasil klik kategorinya ke tab lain.
Anything That Looks Like an Advertisement
Analisis:
Pada awal mengunjungi homepage web tersebut user disuguhkan konten-konten seperti banner disisi kana yang bersisi begitu banyak gambar-gambar nyaris seperti iklan, misalnya gambar My Pempek Palembang. Hal ini cukup membingukan user apakah web tersebut khusus menyediakan informasi mengenai kesehatan yang diinginkan atau tidak.
Violating Design Conventions
Analisis:
Homepage web tersebut menyuguhkan penempatan konten web yang berantakan, komposisi warna yang membingungkan antara background dan text, font yang terlalu kecil. Sealin itu, sewaktu mengklik option download, page barunya berbeda desain dari hompepagenya baik itu background atau gambarnya.
Opening New Browser Windows
Analisis:
Sewaktu mengklik sebuah topik berita pada hompage web tersebut, yaitu “Trade Expo Indonesia ke-26: Bidik Kerja Sama Perdagangan untuk Tingkatkan Ekspor ke Pasar Non Tradisional” user diarahkan kesebuah windows baru dan untuk membaca beritanya user harus menunggu dulu proses download sebuah file PDF. Sungguh mengesalkan.
Not Answering Users' Questions
Analisis:
Pada homepage web tersebut user disuguhkan pilihan Negara, mungkin untuk pilihan bahasa. Setelah mengklik opsi sebuah Negara, user disuguhkan katalog produk baju, celana, dan pakaian yang hanya gambarnya saja. Tanpa diberitaukan spesifikasi awal dan harga produk tersebut. Setelah mengklik sebuah gambar, user baru diberikan harga produk dan hanya diberiakan info singkat mengenai produk tersebut. Hal ini membuat user kurang percaya akan kebenaran dan jaminan produk tersebut, apakah sesuai dengan gambar atau tidak. Seain itu web tersebut juga cukup mengesalkan, karena user harus berganti banyak page untuk suatu informasi produk dan harga.